Tehnologi Crossplane crankshaft merupakan poros engkol bersama rancangan saling silang atau bersama kata lain mempunyai durasi pengapian 90 derajat. Perihal ini tidak sama dgn rata rata di mana mesin 4 silinder mengaplikasikan pola pengapian 180 derajat maka pembakaran akan berlangsung dgn pola merata & durasi yg saling bergantiansejak mulai silinder mula-mula hingga keempat.
Tidak Sama bersama kategori mesin crossplane di mana pembakaran berlangsung bergantian antara empat silinder tapi bersama durasi yg tak merata lantaran rancangan poros engkol yg saling bersilangan. Rancangan ini menciptakan tingkat redaman getaran mesin yg sempurna memakai gaya tolak poros engkol yg saling bersilangan. Crossplane crankshaft dapat mendapatkan torsi maksimum bersama segera, maka tarikan jadi responsif & bertenaga di tiap tingkat putaran mesin.
Sementara itu, bahan magnesium yang merupakan penyusun terhadap subframe & cover mesinnya terbukti ampuh mengurangi bobot motor dengan cara total. Dgn begitu pengaturan titik bobot (pusat massa) motor bisa disempurnakan maka kebolehan handling dari Yamaha YZF-R1 makin mahir.
Hadirnya piranti digital elektronik yg mengatur responsibilitas bukaan throttle (gas) - D-Mode yg memberikan 3 tingkat pengaturan ini menciptakan falsafah tenaga yg tersalurkan makin terukur. Maka setidaknya ada 21 macam setingan mesin yg bakal dipilih ketika berkendara.
Buat jantung pacunya, Yamaha R1 di bekali dgn mesin berkapasitas 998 cc fuel injection, pendingin cairan, 4-stroke, DOHC, 16-katub (titanium intake valves) yg disandingkan dgn 6 percepatan. Dapur pacu tersebut sanggup memuntahkan tenaga mencapai 133.9 KW (182.1PS) terhadap 12.500 rpm bersama torsi 115.5 Nm (11.8) kg-m terhadap 10.000 rpm.